Mengenal Constructive Cost Model
Suatu penentuan jenis dan biaya proyek adalah hal yang penting dalam membangun suatu sistem (software). Perbandingan antara waktu dan tenaga yang dibutuhkan, biasa disebut (person month) dan faktor lainnya seperti waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek (Durasi) juga merupakan faktor yang sangat penting.
Dalam penentuan tersebut, dikenal suatu pemodelan Contructive Cost Model (COCOMO). Pemodelan yang diperkenalkan mulai tahun 1981 oleh Barry Boehm ini lah, dengan mengalami perkembangan, hingga saat ini digunakan untuk menghitung estimasi biaya, person month dan durasi suatu proyek pengembangan sistem.
Perkembangan pemodelan ini pun diawali dengan rumusan yang sederhana. COCOMO I (1981) biasa disebut Basic digunakan untuk menghitung estimasi jumlah kode program perbaris atau Line of Code (LOC) dengan rumus tertentu. Selanjutnya COCOMO II tahun 1999, biasa disebut Intermediate yang merupakan generasi kedua.
Dengan menggunakan Intermediate, Tim Proyek dapat lebih rinci menentukan estimasi biaya. Pasalnya, Intermediate (COCOMO II) bukan hanya menghitung kode secara perbaris, melainkan menghitung pula cost drivers-nya. Yaitu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proyek, seperti Sumber Daya Manusia (SDM), perangkat keras dan lainnya. Juga dapat menggunakan data dari COCOMO 1 dan terdaftar dalam database COCOMO. Sehingga, rumusannya pun lebih kompleks.
Generasi selanjutnya, Advanced. Advanced merangkum fungsi yang dapat dilakukan generasi sebelumnya, yaitu Basic dan Intermediate. Pemodelan yang lebih baru dari sebelumnya ini dapat menghitung semua karakteristik dari Intermediate dan cost drivers dari setiap fase. Mulai dari Ananisis, Desain, Implementasi dan sebagainya dalam siklus hidup pengembangan sistem, System Depolepment Life Cycle (SLDC).
Dengan adanya pemodelan tersebut, maka biaya dan segala kebutuhan proyek dapat diperhitungkan. Oleh karena itu, Tim Proyek yang terdiri dari Menejer, Sistem Analis, Programmer dan lain-lain dapat memperhitungkan segala sesuatunya tentang biaya proyek dengan tepat sasaran dan efektif.
Sumber: http://www.scribd.com/doc/49646935/COCOMO
Generasi selanjutnya, Advanced. Advanced merangkum fungsi yang dapat dilakukan generasi sebelumnya, yaitu Basic dan Intermediate. Pemodelan yang lebih baru dari sebelumnya ini dapat menghitung semua karakteristik dari Intermediate dan cost drivers dari setiap fase. Mulai dari Ananisis, Desain, Implementasi dan sebagainya dalam siklus hidup pengembangan sistem, System Depolepment Life Cycle (SLDC).
Dengan adanya pemodelan tersebut, maka biaya dan segala kebutuhan proyek dapat diperhitungkan. Oleh karena itu, Tim Proyek yang terdiri dari Menejer, Sistem Analis, Programmer dan lain-lain dapat memperhitungkan segala sesuatunya tentang biaya proyek dengan tepat sasaran dan efektif.
Sumber: http://www.scribd.com/doc/49646935/COCOMO