Kalau Sekolahan Menolak ku?
Aku ini tidak bodoh
Aku punya segudang keinginan
Aku punya segudang kemampuan
Aku punya segudang kekaguman
Aku manusia
Aku bermain dan berlari
Aku santap dan disantap
Aku membuka mata saat pagi, siang, sore, malam.
Aku tidur
Saat kerap mata ku terkantuk
Saat syarat mata mengeles
Saat mata hati juga tak mau bangun
Tapi aku terbangun
Saat aku sadari kebutuhan
Saat aku sadari kemauan
Saat aku sadari keprihatinan
Saat aku sadari perhatian
Saat aku sadari penantian
Saat aku sadari aku dibutuhkan
Saat aku tahu aku di beri pikiran
yang tidak diberi sekolahan
Jadi kalau tinta tak sampai pada map sekolahan
Kalau aku tak disadari sekolahan
Aku berlari saja
Aku sedang disekolahkan angin sambil berlalu
Aku disekolahkan
Untuk ambil sertifikat dari berburu di keinginan, di keprihatinan
Aku bolak - balik carikan badan mu
Aku bolak-balik carikan rendah mu
Aku bolak-balik mewaspadai mu
Kalau-kalau ada samping ku tak mampu menghadap mu
Aku maraton dengan segala punya ku
untuk memberi seribu.
Kalau juga badan mu tak sanggup terima aku,
Kau tak medidik ku
Beton mu dan sapu beradu
Ceritakan gagang itu punya saudara ku.
Juga kah tak izinkan aku lepaskan dulu tinta?
Dan kau tunggu saja, satu detik setelahnya.
@Linna Susanti