ETIKET

mengapa harus etiket? ketertarikan saya pada kata ini berasal dari keadaaan lingkungan kita.Kenapa terkesan orang-orang terdahulu lebih dikenal ramah,santun dan berbudi pekerti yang tinggi, adat budaya yang kokoh dan begitu mendalam pada setiap individu? mengapa mereka begitu patuh dan taat pada norma dan budaya yang ada di lingkungan mereka? lalu mengapa masyarakat modern lebih dikenal individualis dan sudah tidak terlalu patuh pada norma,adat istiadat dan budaya? karena ilmu pengetahuan dan teknologi? peradaban global yang sudah terlampau jauh berbeda? ataukah justru karena masyarakat modern sibuk membuat sistem dan lari esensi keberadaan mereka sendiri? mereka untuk diri mereka dan mereka untuk lingkungan ?
begitu mudah dan sering terdengar seseorang mengeluarkan kata-kata emosional yang tidak mereka sadari telah menyinggung orang lain atau bahkan dengan sengaja dan tidak segan untuk menyinggung perasaan orang lain ditempat dan waktu yang bersamaan dengan tempat dan waktu ia berada saat itu.sebagai contoh, di tempat-tempat umum seperi terminal, pasar, stasiun, mall kadang- kadang orang-orang yang sedang memburu waktu tidak menggubris lagi etika-etika yang berlaku,seperti berjalan tergesa-gesa tanpa menghiraukan orang yang ada di samping,depan atau belakangnya,tidak perduli kecil,tua, muda, tidak perduli respon orang lain terhadap sikap dan tindakannya. contoh lain dengan mengatakan kata-kata ketus seperi, misi mas mau lewat!, minggir dong, emangnya ini jalan punya lo? dan banyak orang-orang tidak diterima di lingkungannya karena mereka tadak memperhatikan bagaimana cara mereka memasuki lingkungan tersebut dan masih banyak lagi kasus sosial yang terjadi akibat hal-hal sepele dan disepelekan lainnya. lalu dimana posisi etiket dalam kasus-kasus ini? inilah pentingnya mengapa kita masih perlu membahas atau mengangkat topik-topik tentang norma, budya dan pembahasan yang mengkaji tentang moral, seperti yang kita bahas "Etiket".Dalam sebuah buku yang membahas tentang etiket , diterangkan bahwa suatu kali ada wartawan yang biasa mewawancarai ditanyai mengenai kepandaiannya menguasai etiket, dengan mudahnya ia keluar masuk ruangan konferensi.katanya, "bagi saya, etiket maksudnya untuk membuat kehidupan ini nikmat dan mudah.dalam profesi saya,etiket berarti saya harus tahu saat-saat yang tepat bilamana saya dapat membidikkan kamera ,dan bilamana tiba saatnya kamera itu harus saya simpan.dan sesudah membuat potret,saya memperlakukan obyek tadi bukan hanya sebagai bahan yang dapat dijual dikoran.tetapi ia adalah pribadi yang pantas saya hormati.saya lalu berbicara dengannya, dan saya akan cepat-cepat angkat kaki apabila ada tanda-tanda bahwa kehadiran saya sudah tidak diharapkan."seperti asal katanya "Etiket" berasal dari bahasa prancis dengan ejaan "etiquette".menurut makna asalnya etiket adalah kartu atau tiket.jadi semacam tanda masuk,siapa yang memilikinya maka ia dapat dengan mudah masuk kedalam pergaulan hidup antara sesama manusia.tadinya etiket dipergunakan diistana kerajaan ,pada waktu itu bentuknya semacam surat tanda masuk ke istana yang tertera peraturan,tata tertib dan sopan santun.setelah membaca uraian cerita ini adakah yang anda pahami tentang etiket?
lalu bagaimakah seharunya kita bersikap dilingkungan kita? lingkungan bukan berati adalah orang lain dan benda-benda di sekeliling kita,tapi lingkungan juga adalah diri kita sendiri.bagaimana kita memperlakukan diri kita,maka akan tercermin cara kita memperlakukan orang lain.lalu apa yang perlu kita kaji dalam diri dan lingkungan? haruskah bercermin kembali kebelakang mengenai hubungan-hubungan sosial seper ini?

artikel ini merupakan bagian satu, bagian dua akan dterbitkan selanjutnya.

sumber:
rose, la,1995,timbang rasa,jakarta:Pustaka Kartini..


One Response to ETIKET