Pengalaman Barnes yang Menginspirasi

Cerita menarik ini berawal dari keinginan Edwin C. Barnes untuk menjadi rekan bisnis Thomas A. Edison yang termshyur. Ceritanya panjang pada buku New Think and Grow Rich hasil terjemahan dari buku Think dan Grow Rich oleh Napoleon Hill yang diliris Napoleon Fuondation tahun 2004, maka saya akan merangkumnya dalam artikel ini.

Salah satu ciri utama keinginan Barnes itu adalah bahwa keinginan itu jelas. Dia ingin bekerja dengan Edison, bukan untuk Edison.Ketika keinginan ini, atau pemikiran ini, pertama kali berkelibat di benaknya, Barnes tidak memiliki posisi untuk melaksanakannya. Ada dua masalah menghadang. Dia tidak kenal Mr. Edison, dan tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiket kereta ke West Orange, New Jersey, tempat laboratorium Edison yang terkenal itu berada.

Masalah yang mungkin membuat banyak orang patah semangat dalam mewujudkan keinginan tersebut. Tetapi keinginan Barnes bukan keinginan biasa!


PENEMU DAN GELANDANGAN
Edwin C. Barnes muncul di laboratorium Mr. Edison dan berkata bahwa dia datang untuk berbisnis dengan sang penemu.

Bertahun-tahun kemudian, ketika bercerita tentang pertemuan pertama itu, Mr. Edison berkata tentang Barnes:

" Dia berdiri dihadapan saya, dengan penampilan mirip gelandangan, tetapi ada sesuatu dalam ekspresi wajahnya yang mengesankan bahwa dia bertekad meraih apa pun yang dia cari. Dari pengalaman bertahun-tahun berurusan dengan orang lain, saya belajar bahwa ketika seorang laki-laki benar-benar begitu menginginkan sesuatu sehingga bersedia mempertaruhkan seluruh masa depannya pada satu peristiwa demi meraih keinginan itu, dia pasti akan mendapatkannya. Saya memberinya kesempatan yang dia minta, karena saya melihat dia tak akan mundur sampai dia behasil. Peristiwa-peristiwa sesudah itu membuktikan kebenaran pendapat saya."

Sudah pasti bukan penampilan pemuda itu yang mengawali kiprahnya dikantor Edison. Penampilan Barnes sama sekali tidak menarik. Yang membuatnya diterima adalah pemikirannya. Barnes tidak langsung menjadi partner Edison pada wawancara pertama itu. Yang dia dapatkan adalah peluang untuk bekerja di kantor Edison, dengan upah yang sangat rendah.

Bulan- bulan berlalu, tak ada peristiwa yang bisa mendekatkan Barnes dengan tujuan yang telah dianggapnya sebagai niat utama. Tetapi sesuatu yang penting muncul dalam benak Barnes. Dia tidak pernah berhenti memperkuat keinginannnya untuk menjadi rekan bisnis Edison. Hal ini sesuai dengan yang dikatan para psikolog, ' Ketika seseorang benar-benar siap untuk sesuatu, sesuatu itu akan muncul.' Barnes telah siap menjadi rekan bisnis Edison. Dan dia bertekat untuk tetap siap sampai dia mendapatkan apa yang dia cari.

Dalam hati dia tidak berkata," Ah, sudahlan, apa gunanya? kelihatannya saya harus berubah pikiran dan mencoba bekerja sebagai tenaga penjualan." Tetapi dia berkata," Saya datang kesini untuk berbisnis dengan Edison, dan saya akan mewujudkan tujuan saya sekali pun harus menghabiskan sisa hidup saya." Dia bersungguh-sungguh.

Ketika akhirnya datang, kesempatan itu muncul dalam sebuah bentuk yang berbeda dan dari arah yang berbeda dari yang diharapkan Barnes. Itu adalah salah satu siasat kesempatan. Kesempatan punya sebuah watak licik menyelinap masuk lewat pintu belakang. Dan sering kali kekalahan muncul dalam bentuk kemalangan, atau kekalahan sementara. Barangkali inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang gagal mengenali kesrmpatan.

Mr. Edison baru saja menyempurnakan sebuah alat baru, yang sekarang ini dikenal sebagai mesin dikte Edison. Para tenaga penjualnya tidak begitu antusias terhadap mesin itu, mereka yakin mesin itu tak akan laku terjual tanpa upaya yang sangat keras. Barnes melihat kesempatannya. Kesempatan itu muncul diam-diam, tersembunyi dibalik sebuah mesin yang tampak aneh, yang tidak memikat siapa pun kecuali Barnes dan sang penemu.

Barnes tahu dia bisa menjual mesin dikte Edison, dan itulah yang dikatakannya kepada Edison. Edison memutuskan untuk memberinya kesempatan. Dan Barnes memang berhasil menjual mesin itu. Penjualannya bahkan begitu sukses sehingga Edison memberinya sebuah kontrak untuk mendistribusikan dan memasarkan mesin itu keseluruh Amerika. Dari kesepakatan bisnis itu Barnes menjadi kaya raya, namun dia melakukan sesuatu yang jauh lebh besar. Dia membuktikan bahwa anda benar-benar bisa berpikir dan menjadi kaya.

Cerita demi cerita dalam buku New Think and Grow Rich sangat menginspirasi para pembacanya, namun terserah anda terkesan dengan cerita yang mana, mungkin cerita ini atau yang lainnya.

Apakah cerita ini menginspirasi anda?

Semoga saja.


Sumber: Buku The New Think and Grow Rich


@ Linna Susanti


One Response to Pengalaman Barnes yang Menginspirasi

  1. Untuk seorang Edison, visi seseorang adalah yang utama. Salut luar biasa aku

    BalasHapus