si.sa.ni.ga.or (wadah mu) punya kita

Aku!




Angkuh katanya, tak dikenal mungkin,


yang dikenal mereka,
wadah aspirasi, teriak benaknya.
lewati mataku yang sinarkan benaknya terseret

air tahu daun talas
anak SD tahu menegakkan benang basah,istilah legenda.
dan benang almamater ku tahu wadahnya
sayang, rajutan kini tak tahu pun arti wadah mungil pijakannya

wadah aspirasi, teriak benaknya.
aku tembak benaknya terseret

aku, angkuh mungkin
melihat rajutan kini
aku pancing benaknya terseret
wadah mungil pijakannya, punya ku, punya kita juga,satu lembaga


ku luruskan basah benang, kuyup
tak jadi syarat bersinar
ku akrabkan air pada daun talas,
licin juga

sama,
seperti rajutan kini
benaknya terseret,
ku tegakkan benang ku ke tepi bijaksana
benaknya, seret bijak ku ke santai
ku dudukkan fikir dan kursi kalian di wadah mungil pijakkan kita
licin kaliah tak betah, tak mengerti wadah mu berlendir
bekas goresan lalu,
organisasi
organisatoris
wajah mu berlendir, punya kita, satu lembaga.


Leave a Reply