Pasar Tradisional Sangat Punya Harapan Untuk Tetap Bertahan

Dari perkembangan para pemerhati pasar, khususnya pasar tradisional mulai dari orgnisasi persatuan pasar, para ahli ekonomi, pemerintah,swasta dan para konsumen mulai melirik eksistensi pasar tradisional dengan pandangan yang lebih strategis dalam upaya pembangunan dan pengolahan daya saing ekonomi global sehingga sangat memungkinkan untuk masih bisa dikembangkan .Di Indonesia khususnya, dengan skala ekonomi yang mayoritas ekonomi menengah kebawah, pasar tradisional masih mengkin untuk tetap bertahan.hal ini bias di tandai dengan beberapaperhatian yang mulai muncul secara nyata bukan hanya dari pemerintah namun dari perusahaan swasta.

PT Carrefour Indonesia menggagas kemungkinan sinergi pasar modern dengan tradisional untuk terus menggiatkan potensi pasar modern tanpa mengorbankan pasar tradisional.

"Carrefour bisa disimbiosiskan dengan pasar tradisional karena menciptakan traffic. Jadi pasar tradisional bisa turut menikmati traffic konsumen dari pasar modern. Ini sebelumnya ada dalam penelitian pakar pemasaran Rhenald Kasali," kata Komisaris Utama Carrefour Indonesia Chairul Tanjung, di Jakarta, Senin (31/5).

Untuk melanjutkan pemikiran tersebut, Chairul mengungkapkan pihaknya saat ini tengah melakukan riset oleh tim independen yang diketuai oleh Sarlito Wirawan. Penelitian tersebut ditargetkan selesai dalam tiga sampai dua bulan mendatang.

"APPSI (Asosasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) tengah menunggu hasilnya. Secara filosofis, saya sepakat pasar tradisional harus tetap tumbuh dan berkembang. Ini jangan diartikan dari sisi pemasaran saja," katanya.

Hal ini menandakan bahwa pasar tradisional mulai dilirik sebagai lahan strategis dalam kolaborasi gaya – gaya yang khas dari ke dua filosofi pasar yaitu asar tradisional dan pasar modern yang sudah meraksasa juga di Indonesia. Pasar tradisional di kenal dengan “adanya tawar menawar langsuna antara pembeli dan penjual”,selain itu adalah khas jika di pasar tradisional di temui becek di berbagai tempat, lapak yang terlihat lumayan hinggakumuh”. “Sedangkan pasar modern di kenal dengan tidak adanya proses tawar menawar secara langsung, proses melayani sendiri (swalayan), banyaknya kemudahan, kerapihan, dan diskon yang ditawarkan secara menarik”.
Jika kolaborasi terjadi dengan memanfaatkan peluang yang mungkin tersedia dari perbedaan mencolok tersebut, antara pihak swasta, pemerintah dan pengelola pasar tradisional itu sendiri maka bukan tidak mungkin menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih harmonis. Yang mungkin bisa menjadi perhatian selain karena factor eksistensi yang berimbas pada gejala ekonomi. Pasar tradisional perlu di pertahankan karena jika kita jeli melihat, pasar tradisional bisa menjadi eksistensi dari kebudayaan setempat yang pastinya mempunyai nilai tersendiri. Jika penataan pasar tradisional ingin lebih strategis dalam memicu perekonomian, untuk menghasilkan kolaborasi yang harmonis maka diperlukan suatu cara yang membuat pasar tradisional di minati oleh kalangan golongan ekonomi atas,selain itu kita bisa mengundang wisatawan local atau luar jika kita membangun unsur kebudayaan didalamnya, di Indonesia kita bisa contoh kesuksesan pulau bali dalam mempertahankan budayanya, hingga dalam dunia usaha pun.



Daftar sumber :
http://www.mediaindonesia.com


Leave a Reply