bapak berperang

Dalam jalan berkelok
Alis mu tebal menantang sungguhan
Mata mu tetap tak mau bengkok
Berkelok satu kedip pun kau tak tega

Dalam menyahut semangat
Tak pernah menatap kau pada jemari yang bergetar
Tak pernah kau buka bibir mu dalam kebisuan makna
Walau seperti halilintar menghanguskan
Jika kau keluarkan kata
Dari mu,
Diam adalah bahasa yang menggentarkan pasukan pecundang
Walau dalam laga mu kau seperti mereka
Di sisi mu,
Tatapan menghadap mu adalah pujian pada keperihan
Dan kau hadapkan muka mu
Pada kebisuan hidup yang melawan urat kening mu
Dan kau hantarkan hidup mu
Pada cemoohan dirimu, aku dan mereka
Karena kau peduli pada kata ku
Sedang aku masih merasa marah
Pada urat kening dan alis tebal mu
Yang angkuh, tapi berdirikan aku
Aku peduli pada
Mu

Pada mu

Seperti kau gambarkan
Pada setiap cerita tentang mu
Kau
Ayah
Yang hanya ku panggil bapa
Kau ayah yang takkan pernah tau
Aku peduli
Pada mu


Leave a Reply